Syiir Nadhom Kitab Alala Tanalul 'Ilma Lengkap Dengan Arti Terjemahan dan Penjelasan Singkat Kitab Alala Tanalul 'Ilma sendiri terdiri atas lebih dari 30 bait syair yang terdiri atas beberapa bagian bab penjelasan, di antaranya: Syarat-syarat Mencari Ilmu mencari teman. keutamaan ilmu metode mencari ilmu. fiqih dan keutamaannya.
Dr. Rosidin, Cover Kitab Alala Tanalul-'Ilma Modal Pendidikan أَلاَ لاَ تَنَـالُ الْعِلْـمَ إِلاَّ بِسِتَّـةٍ * سَأُنْبِيْكَ عَنْ مَجْمُوْعِهَا بِبَيَانِ Ingatlah, engkau tidak akan sukses meraih ilmu, kecuali dengan enam hal * saya akan menjelaskan seluruhnya secara gamblang. ذُكَـاءٍ وَحِرْصٍ وَاصْطِبَارٍ وَبُلْغَةٍ * وَإِرْشَادِ أُسْتَاذٍ وَطُوْلِ زَمَانِ 1 Cerdas berakal; 2 Antusias hobi belajar; 3 Sabar gigih dan tabah; 4 Biaya sarana-prasarana * 5 Bimbingan guru; 6 Waktu lama. Lingkungan Pendidikan عَنِ الْمَرْءِ لاَ تَسْأَلْ وَسَلْ عَنْ قَرِيْنِهِ * فَإِنَّ الْقَرِيْنَ بِالْمُقَارِنِ يَقْتَدِيْ Jangan engkau bertanya tentang seseorang secara langsung, melainkan tanyalah tentang teman dekatnya * karena seseorang itu akan mengikuti sikap dan perilaku teman-teman dekatnya. فَإِنْ كَـانَ ذَا شَـرٍّ فَجَنِّبْهُ سُرْعَةً * وَإِنْ كَانَ ذَا خَيْرٍ فَقَارِنْهُ تَهْتَدِيْ Jika ada seseorang yang buruk sikap dan perilakunya, maka segera jauhi secepatnya * Jika ada seseorang yang baik sikap dan perilakunya, maka bertemanlah dengannya, niscaya engkau akan memperoleh petunjuk. Motivasi Pendidikan تَعَلَّـمْ فَإِنَّ الْعِلْـمَ زَيْنٌ لِأَهْلِـهِ * وَفَضْلٌ وَعِنْوَانٌ لِكُلِّ الْمَحَامِدِ Tuntutlah ilmu, karena ilmu adalah perhiasan bagi pemiliknya * keutamaan serta indikator tanda segala hal yang terpuji. وَكُنْ مُسْتَفِيْدًا كُـلَّ يَوْمٍ زِيَادَةً * مِنَ الْعِلْمِ وَاسْبَحْ فِيْ بُحُوْرِ الْفَوَائِدِ Hendaknya engkau selalu menambah ilmu setiap hari * dan menyelamlah di luas dan dalamnya samudera ilmu. Keutamaan Pendidikan Agama Islam تَفَقَّـهْ فَإِنَّ الْفِقْهَ أَفْضَـلُ قَائِـدِ * إِلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوَى وَأَعْدَلُ قَاصِدِ Belajarlah Fikih, karena sesungguhnya Fikih itu pemandu yang paling utama * menuju kebaikan dan ketakwaan, serta tujuan yang paling lurus. هُوَ الْعِلْمُ الْهَادِيْ إِلَى سُنَنِ الْهُدَى * هُوَالْحِصْنُ يُنْجِيْ مِنْ جَمِيْعِ الشَّدَائِدِ Fikih adalah ilmu yang mengantarkan pada jalan-jalan hidayah * dan benteng yang melindungi pemiliknya dari segala kesulitan. فَإِنَّ فَقِيْـهًا وَحِـدًا مُتَوَرِّعًـا * أَشَدُّ عَلَى الشَّيْطَانِ مِنْ أَلْفِ عَابِدِ Sesungguhnya seorang ahli Fikih yang wira’i menjaga diri dari perkara haram * lebih sulit ditaklukkan oleh setan, dibandingkan seribu ahli ibadah yang tidak ahli Fikih. Keseimbangan Ilmu dan Amal فَسَـادٌ كَبِيْـرٌ عَالِـمٌ مُتَهَتِّكٌ * وَأَكْبَرُ مِنْهُ جَاهِلٌ مُتَنَسِّكُ Sebuah tragedi besar, jika orang berilmu tidak mengamalkan ilmunya * dan tragedi yang lebih besar adalah orang bodoh yang beramal tanpa ilmu. هُمَـا فِتْنَةٌ فِي الْعَالَمِيْنَ عَظِيْمَةٌ * لِمَنْ بِهِمَا فِيْ دِيْنِهِ يَتَمَسَّكُ Keduanya merupakan fitnah yang besar di dunia * bagi orang yang berpegang teguh kepada keduanya dalam urusan agama. تَمَنَّيْتَ أَنْ تُمْشِيْ فَقِيْهًا مُنَاظِرًا * بِغَيْرِعَنَاءٍ وَالْجُنُوْنُ فُنُوْنُ Engkau bermimpi menjadi ahli Fikih yang cemerlang * dengan tanpa bersusah payah mempelajarinya. Sinting memang bermacam-macam seperti orang bermimpi menjadi ahli Fikih, namun tidak mau bersusah payah mempelajarinya. وَلَيْسَ اكْتِسَابُ الْمَالِ دُوْنَ مَشَقَّةٍ * تَحَمَّلُهَا فَالْعِلْمُ كَيْفَ يَكُوْنُ Tidak mungkin memperoleh harta tanpa disertai kesulitan * yang harus dipikul; maka bagaimana mungkin ilmu diraih tanpa kesulitan?. Keutamaan Ahli Ilmu إِذَا تَمَّ عَقْلُ الْمَرْءِ قَلَّ كَلاَمُهُ * وَأَيْقِنْ بِحُمْقِ الْمَرْء إِنْ كَانَ مُكْثِرًا Ketika akal seseorang telah sempurna ahli ilmu, maka sedikit bicaranya * Dan yakinlah atas kedunguan seseorang, jika dia banyak bicara. يَمُوْتُ الْفَتَى مِنْ عَثْرَةٍ مِنْ لِسَانِهِ * وَلَيْسَ يَمُوْتُ الْمَرْءُ مِنْ عَثْرَةِ الرِّجْلِ Orang bisa mati karena tersilap lidahnya * namun dia tidak akan mati karena terpeleset kakinya. فَعَثْرَتُهُ مِنْ فِيْهِ تَرْمِيْ بِرَأْسِهِ * وَعَثْرَتُهُ بِالرِّجْلِ تَبْرَى عَنِ الْمَهْلِ Tersilap lidah bisa mengundang lemparan batu di kepalanya * sedangkan terpeleset kaki perlahan-lahan akan sembuh. أَخُوْ الْعِلْمِ حَيٌّ خَالِدٌ بَعْدَ مَوْتِهِ * وَأَوْصَالُهُ تَحْتَ التُّرَابِ رَمِيْمُ Orang yang berilmu itu serasa “hidup” setelah wafatnya * meskipun tulang-belulangnya sudah terkubur di dalam tanah. وَذُوْا الْجَهْلِ مَيْتٌ وَهْوَ يَمْشِى عَلَى الثَّرَى * يُظَنُّ مِنَ الْأَحْيَاءِ وَهُوَ عَدِيْمُ Orang bodoh itu serasa “mati”, meskipun dia masih berjalan di atas bumi * Dikira dia masih “hidup”, padahal dia itu bagaikan orang “mati” tiada berguna sama sekali. Tips Menjadi Ahli Ilmu لِكُلٍّ إِلَى سَأْوِ الْعُلَى حَرَكَاتُ * وَلَكِنْ عَزِيْزٌ فِي الرِّجَالِ ثَبَاتُ Setiap orang berhasrat meraih derajat luhur * namun sedikit sekali orang yang menetapi jalannya menuju derajat luhur. إِذَا كُنْتَ فِيْ قَوْمٍ فَصَاحِبْ خِيَارَهُمْ * وَلاَ تَصْحَبِ الْأَرْدَى فَتَرْدَى مَعَ الرِّدَى Jika engkau bersama suatu kaum, maka bersahabatlah dengan orang yang mulia di antara mereka * Dan jangan engkau bersahabat dengan orang yang hina, karena engkau akan direndahkan bersama orang-orang yang hina. Peran Guru dan Orangtua أُقَدِّمُ أُسْتَاذِيْ عَلَى نَفْسِ وَالِدِيْ * وَإِنْ نَالَنِيْ مِنْ وَالِدِيْ اَلْفَضْلُ وَالشَّرَفْ Aku lebih mengutamakan guruku, dibandingkan orangtuaku * meski aku meraih keutamaan dan kemuliaan dari orangtuaku. فَذَاكَ مُرَبِّ الرُّوْحِ وَالرُّوْحُ جَوْهَرُ * وَهَذَا مُرَبِّ الْجِسْمِ وَالْجِسْمُ كَالصَّدَفْ Karena guru adalah pendidik pemelihara jiwaku, dan jiwa itu ibarat permata * Sedangkan orangtua adalah pendidik pemelihara ragaku, dan raga itu ibarat kulit kerang. رَأَيْتُ أَحَقَّ الْحَقِّ حَقَّ الْمُعَلِّمِ * وَأَوْجَبَهُ حِفْظًا عَلَى كُلِّ مُسْلِمِ Aku yakin dengan seyakin-yakinnya terhadap hak guru * dan mengharuskan setiap umat muslim agar menjaganya hak guru. لَقَدْ حَقَّ اَنْ يُهْدَى إِلَيْهِ كَرَامَةً * لِتَعْلِيْمِ حَرْفٍ وَاحِدٍ أَلْفُ دِرْهَمِ Sungguh guru itu berhak diberi hadiah sebagai tanda penghormatan * atas pengajaran satu huruf ilmu, dengan seribu dirham uang perak. Perjuangan Meraih Ilmu أَرَى لَكَ أَنْ تَشْتَهِى أَنْ تُعِزُّهَا * فَلَسْتَ تَنَالُ الْعِزَّ حَتَّى تُذِلَهَا Aku melihatmu berhasrat meraih kemuliaan * engkau tidak akan meraih kemuliaan sebelum merasakan kehinaan. إِذَا سَاءَ فِعْلُ الْمَرْءِ سَاءَ ظُنُوْنُهُ * وَصَدَّقَ مَا يَعْتَادُهُ مِنْ تَوَهُّمِ Jika perilaku seseorang itu buruk, maka buruk pula prasangkanya suuzhan * Sedangkan prasangka buruk itu biasanya menjadi kenyataan. Tiga Tingkatan Manusia Senior; Junior; Sejawat فَمَا النَّاسُ إِلاَّ وَاحِدٌ مِنْ ثَلاَثَةٍ * شَرِيْفٌ وَمَشْرُوْفٌ وَمِثْلٌ مُقَاوِمُ Manusia pasti menyandang salah satu dari tiga sifat * yaitu lebih mulia, lebih hina dan setara. فَأَمَّا الَّذِيْ فَوْقِي فَأَعْرِفُ قَدْرَهُ * وَأَتْبَعُ فِيْهِ الْحَقَّ وَالْحَقُّ لاَزِمُ Terhadap orang yang di atasku lebih mulia, maka aku mengakui derajatnya * dan mengikutinya dalam hal kebenaran, karena kebenaran adalah kewajiban. فَأَمَّا الَّذِيْ مِثْلِيْ فَإِنْ زَلَّ أَوْهَفَا * تَفَضَّلْتُ إِنَّ الْفَضْلَ بِالْفَخْرِ حَاكِمُ Terhadap orang yang setara denganku, maka jika dia tersilap atau berbuat salah * aku akan mengingatkannya, karena mengingatkan itu lebih utama dibandingkan kebanggaan yakni merasa dirinya lebih baik dari temannya. فَأَمَّا الَّذِيْ دُوْنِيْ فَأَحْلَمُ دَائِبًا * أَصُوْنُ بِهِ عِرْضِيْ وَإِنْ لاَمَ لاَئِمُ Terhadap orang yang lebih rendah dariku, maka aku akan bersikap santun menahan amarah * aku akan menjaga harga diriku terhadapnya, meskipun ada orang mencerca. Menjauhi Pelaku dan Perbuatan Negatif دَعِ الْمَرْءَ لاَ تُجِزْ عَلَى سُوْءِ فِعْلِهِ * سَيَكْفِيْهِ مَا فِيْهِ وَمَا هُوَ فَاعِلُهُ Abaikan dan jangan membalas keburukan perilaku seseorang * lambat laun dia akan merasa cukup dan menghentikan apa yang selama ini dia perbuat. أَلَيْسَتْ مِنَ الْخُسْرَانِ أَنَّ لَيَالِيَا * تَمُرُّ بِلاَ نَفْعٍ وَتُحْسَبُ مِنْ عُمْرِيْ Bukankah suatu kerugian besar, ketika hari-hari * berlalu tanpa manfaat, namun dihitung sebagai umur yang mengurangi jatah usia seseorang. Rihlah Ilmiah Study Tour تَعَلَّمْ فَلَيْسَ الْمَرْءُ يُوْلَدُ عَالِمًا * وَلَيْسَ أَخُوْ عِلْمٍ كَمَنْ هُوَ جَاهِلُ Belajarlah, karena manusia itu tidak dilahirkan dalam keadaan pandai * seorang ahli ilmu tidak pernah sama dengan orang yang bodoh. تَعَزَّبْ عَنِ الْأَوْطَافِ فِيْ طَلَبِ الْعُلاَ * وَسَافِرْ فَفِي الْأَسْفَارِ خَمْسُ فَوَائِدَا Menjauhlah berhijrahlah dari daerahmu demi mencari keluhuran * dan mengembaralah, karena dalam pengembaraan itu terdapat lima manfaat. تَفَرُّجُ هَمٍّ وَاكْتِسَابُ مَعِيْشَةٍ * وَعِلْمٌ وَأَدَابٌ وَصُحْبَةُ مَاجِدِ Lenyapnya kesusahan; kemudahan rezeki * ilmu, tata krama dan teman yang mulia. وَإِنْ قِيْلَ فِي الْأَسْفَارِ ذُلٌّ وَعُزْبَةٌ * وَقَطْعُ فَيَافٍ وَارْتِكَابُ شَدَائِدَا Meskipun ada yang menyebut bahwa dalam pengembaraan itu terdapat kehinaan dan pengasingan * melanglang buana dan mengalami sengsara. فَمَوْتُ الْفَتَى خَيْرٌ لَهُ مِنْ حَيَاتِهِ * بِدَارِ هَوَانٍ بَيْنَ وَاشٍ وَحَاسِدٍ Kematian seseorang lebih baik daripada kehidupannya * di daerah yang dihuni pengadu domba provokator dan penghasut iri hati. Wallahu A'lam bi al-Shawab. Singosari, 5 November 2017 SyairAlala Dan Nadham Ta'lim di Tokopedia ∙ Promo Pengguna Baru ∙ Cicilan 0% ∙ Kurir Instan. Mungkin di antara pembaca ada yang pernah mengaji kitab Alala Tanalul 'Ilma yang diterbitkan dari pondok Lirboyo, Kediri. Saya sendiri pernah mengaji kitab ini sewaktu kecil di sebuah madrasah yang terletak di dekat rumah. Kitab Alala sendri adalah sebuah kitab yang kecil dan tipis dalam bentuk fisiknya namun sungguh luas ilmu yang dicakupnya, terutama sebagai panutan ketika kita menuntut ilmu, terlebih lagi ilmu akhirat yang Insya Allah akan mampu menjadi bekal kita untuk menjalani hidup di dunia dan menjadi pahala bagi kita di akhirat kelak, dan itu semua dirangkum dalam kumpulan nadhom atau syair bahasa arab yang mudah untuk dihafalkan. Berikut terjemahan kumpulan nadhom yang termaktub di dalam kitab tersebut. Ingatlah enam syarat berhasilnya ilmu Bakal diceritakan terkumpulnya dengan jelas yaitu cerdas,semangat,sabar,ada biaya juga didikan guru dan waktu yang lama Jika engkau ingin tahu watak seseorang Maka janganlah engkau bertanya kepadanya Tapi tanyakanlah dengan sipa ia bergaul Karena watak itu ikut pergaulannya Apabila ada teman yang buruk perilakunya Maka cepat-cepatlah engkau menjauhinya Dan bila ada teman yang baik perilakunya Maka cepat-cepatlah engkau menemaninya Belajarlah karena ilmu hiasan bagi ahlinya Dan kemulyaan serta tanda tingkah terpuji Tambahlah tiap hari ilmu yang berfaidah Dan selamilah lautan ilmu yang berfaidah Belajarlah fiqih karena sebaik-baik tuntunan Tuk kebaikan taqwa dan lebih tujuannya Ilmu fiqih yang memberi jalan bagi petunjuk Juga benteng penylamat segala kesulitan Seorang ahli fiqih yang menjauhi haram Lebih berat dari seribu hamba bagi syetan Besar kerusakan orang alim yang melakukan Lebih besar jika orang bodoh yang melakukan Keduanya membuat fitnah besar di dunia Bagi orang yang memegang menjalankanperkara agama Kamu ingin menjadi ahli fiqih ilmu agama Tetapi engkau tidak mau bersungguh-sungguh Hal ini seperti keinginan orang gila Karena orang gila itu banyak macamnya Tidak ada orang yang mendapat harta benda Tanpa mau bekerja dengan bersusah payah Apalagi ilmu bagaimana engkau dapatkan Sedang engkau tidak mau belajar dan berusaha Jika sempurna akalnya sedikit bicaranya Dan menunjukkan orang bodoh banyak bicara tanpa manfaat Matinya seseorang sebab terpleset lisannya Bukannya matinya sebab terpleset kakinya Jika melesetnya lisan salah ucapan mendatangkan bencana Jika melesetnya kaki lama-lama bisa sembuh Orang yang berilmu hidup kekal setelah mati Adapun jasadnya telah hancur di dalam bumi Orang bodoh ibarat mayat jalan di bumi Disangka masih hidup namun bagaikan mati Semua orang ingin punya drajat yang tinggi Tapi hanya sdikit orang yang bersungguh-sungguh Jika engkau berada di tengah-tengah kaum Maka temanilah kaum yang baik akhlaknya Dan jangan menemani orang yang buruk akhlaknya Karena engkau akan rendah jika bersamanya Saya utamakan guru daripada ayah Meskipun kemulyaan diperoleh dari ayah Guru itu yang membentuk jiwa seseorang Sedangkan jiwa itu ibarat butir intan Adapun orang tua itu membentuk raga Sedangkan raga itu ibarat tempat intan Saya telah meyakini lebih hak-haknya benar Yaitu hak-haknya bagi seorang guru Dan menjaga hak-hak guru itu adalah wajib Bagi setiap orang Islam muridyang ingin bisa ilmunya bermanfaat Guru pantas diberi hadiah seribu dirham Tuk mulyanya mendidik satu huruf hingga faham Saya melihatmu ingin jadi orang yang mulya Maka tak akan mulya sebelum engkau hina bersusah payah Apabila seseorang jelek perbuatannya Maka jelek pula prasangka orang tersebut Dan bila seseorang baik prasangkaannya Maka baik pula apa yang diperbuatnya Tiga macam sifat yang ada pada manusia Pertama lebih mulya dari teman-temannya Kedua lebih rendah dari teman-temannya Dan ketiga itu sama dengan teman-temannya Pada orang yang derajatnya lebih dari kita Kita ikut kebenaran yang diajarkannya Pada orang yang derajatnya sama dengan kita Kita harus banyak bersabar dan memaafkan Memberi maaf pada orang yang berbuat salah Dapat mendatangkan anugrah kebahagiaan Menghadapi orang yang derajatnya dibawah kita Kita harus bersabar dalam menghadapinya menjaga dia Tinggalkanlah perbuatan jelek seseorang Jangan kau membalas apa yang telah dilakukannya Karena Allah lah yang pasti akan membalasnya Dan menghukum apa yang telah dilakukannya Benar-benar kerugian besar bagi kita Jika kita melakukan hal yang sia-sia tanpa manfaat Padahal kita tahu umur terus bertambah Sedang perbuatan kita tetap sia-sia tanpa manfaat Tuntutlah ilmu sampai kapan pun engkau berada Sampai engkau menjadi benar-benar mengerti Jika orang berilmu itu mulya terhormat Sedangkan orang bodoh itu hina dan rendah Keluarlah dari desa tuk cari kemulyaan Kau kan temukan lima faedah manfaat di perjalanan Satu rizkinya tambah, dua hilangnya susah Tiga tambah ilmu yang menyebabkan bahagia Keempat bisa memperbaiki tata karma Dan kelima mandapat teman-teman yang mulya Walau dalam perjalanan mrasa hina sengsara Dan jauh dari kluarga kita harus tetap bersabar Matinya seseorang lebih baik dari hidupnya Jika iahidup berkumpul orang hasud dan dengki Semoga memberi manfaat bagi kita semua, aaamiin ya robbal 'alamiiin....KitabAlala - Nadhom alala atau biasa disebut kitab Ta'limul muta'alim merupakan karangan dari Syekh Muhammad Abu Basyir Ar-Romawi yang berisi tentang adabnya para pelajar/santri dalam menuntut ilmu diantaranya adalah adab dalam sukses belajar, memilih teman yang baik, ilmu yang paling utama dan juga motivasi-motivasi dalam memperdalam ilmu.– Alala tanalul ilma. Salah satu bait yang populer sebagai salah satu ungkapan dari Sahabat Ali Karramallahu Wajhah. Juga menjadi salah satu syair paling diingat dalam kitab Ta’limul Muta’alim. Nah, potongan awal bait tersebut menjadi nama salah satu kitab kecil yang banyak diajarkan di berbagai pesantren Indonesia. Kitab ini memang berisi beberapa syair-syair nasihat yang sebagian besar di antaranya telah tercantum dalam kitab Ta’limul Muta’alim. Keistimewaannya, semua syair nasihat dalam Alala diberi nazam terjemahan dalam versi bahasa jawa. Bait per bait diikuti bait terjemahan jawanya. Sangat membantu bagi santri atau pelajar pemula. Namun tentunya harus mengerti membaca tulisan arab jawa/pegon. Total ada 36 bait syair yang dimuat dalam kitab kecil ini. Ditambahkan jumlah yang sama untuk bait terjemahannya sehingga total keseluruhan adalah 72 bait. Penyusun kumpulan syair Alala nampak menyusun pola khusus dengan mendahulukan syair yang bertema memperingatkan para pencari ilmu akan hal-hal pokok yang harus terpenuhi dalam mencari ilmu. Hanya saja ke 72 bait tersebut tidak dipisahkan dengan pembagian per bab sesuai tema. Pesan yang disampaikan dibuat mengalir saja. Karena merupakan rangkuman, maka syair-syair dalam kitab ini tak menentu polanya sebagaimana umumnya rangkaian kitab syair arab. Paling banyak hanya ada kesesuian antar ujung bagian awal dan akhir. Sedang satu syair dengan yang lainnya berbeda-beda. Kecuali jika asalnya memang rangkaian, maka baru terjadi kesesuaian akhir beberapa bait. Satu hal yang unik dari kitab ini adalah tidak tercantumnya nama penyusun. Dalam sampulnya hanya tertulis “Li ba’dhi at-Talamidz bi Fasantrin Agung Lirboyo Kediri” yang menjadi tanda bahwa penyusunnya adalah salah satu santri kreatif dari Pesantren Lirboyo. Namun di versi cetakan lainnya, disebut penulisnya adalah Muhammad Abu Basyir Al-Dimawi, yang kemungkinan orang Demak. Kemungkinan, penyusun kumpulan syair ini masih merasa belum pantas untuk mencantumkan namanya. Padahal, meski hanya cuplikan, terjemahan dan hanya berjumlah 8 halaman saja, kitab ini tenar dan dipakai dihampir setiap pesantren dia Jawa maupun Sumatra. Pola dari pesan yang dibawa oleh bait-bait kitab ini secara garis besar terbagi pada beberapa poin. Yaitu tentang syarat berhasilnya mencari ilmu yang ada enam kecerdasan, kecintaan, kesabaran, bekal, bimbingan guru, dan waktu yang lama. Kemudian tentang mencari teman atau pergaulan. Kemudian diikuti bait-bait yang menunjukkan metode belajar. Intinya setiap hari harus memiliki peningkatan dan tambahan pengetahuan yang distilahkan dengan istifadah mengambil faidah. Selanjutnya tentang keunggulan ilmu Fiqh dan berbagai motivasi belajar. Bait tentang ini agak banyak. Dimulai dengan keunggulah-keunggulan ilmu fiqh dibanding cabang ilmu lainnya, kemudian keunggulan seroang berilmu, juga tentang bahayanya seorang bodoh yang tekun beribadah tanpa ilmu. Dilanjutkan pesan terkait kedudukan guru yang lebih mulia ketimbang orang tua kandung. Poin selanjutnya tentang tatacara bergaul dan dengan beberapa tingkatan manusia. Yaitu dengan orang yang lebih tinggi derajatnya, setaraf, dan kepada orang yang lebih rendah. Pada akhir kitab ini, ditutup dengan bait-bait syair yang dinisbatkan kepada Ali bin Abi Thalib terkait utamanya merantau untuk menuntut ilmu. Jadi, kitab ini diawali dan diakhiri dengan bait syair yang nisbat kepada Ali bin Abi Thalib. Bait-bait akhir ini tidak ada dalam kitab Ta’limul Muta’alim. Bait-bait tersebut seperti ini terjemahannya Pergilah dari rumahmu Carilah keutamaan Karena dalam kepergianmu Ada 5 faidah yang akan melingkupimu Membuang kesusahan, mencari bekal hidup, ilmu, tatakrama, dan teman sejati Adapun dua bait terakhir setelah bait di atas, belum penulis temukan bersumber dari syair milik siapa. Mungkin dari kitab tertentu atau pelengkap dari penyusun Alala. Dua bait pelengkap tersebut artinya Meskipun dalam bepergian pun terdapat kehinaan, terlunta-lunta, menembus belantara dan menerjang kepayahan-kepayahan. Itulah beberapa hal menarik tentang kitab tipis atau risalah Alala yang merupakan salah satu materi dasar di berbagai pesantren di Indonesia. Semoga menambah wawasan. Wallahu A’lam. About Latest Posts Admin situs resmi Asosiasi Dai-Daiyah Indonesia Navigasi pos Sebenarnya Kitab Ala La Tanalul Ilma ini berbeda dengan kitab-kitab kuning klasik sederhana pada umumnya, di mana disertai dengan penjelasan dan beberapa dasar Al-Qur'an dan Hadits. Lebih tepatnya, kitab ini merupakan kumpulan dari beberapa bait syair atau nadhoman tentang akhlaq dalam menuntut ilmu.