8 Mudah dianalisis butir soalnya dengan software tertentu 9. Jawaban yang benar hanya satu 10. Siswa lebih mudah mengerjakan 11. Penyelesaian soal lebih sederhana 12. Mudah dibuat online 13. Soal dapat disusun bervariasi berdasarkan indikator yang sama. 14. Bisa dijawab dalam waktu singkat. kelemahan. 1. Membuat soal memerlukan waktu yang lama 2.

Ilustrasi tesIni yakni goresan pena ke-3 saya mengenai evaluasi pembelajaran. Sebelum kita ke pembahasan mengenai keunggulan dan kelemahan tes objektif dan tes uraian, Mari kita bahas mengenai perbandingan antara tes objektif dan tes uraian berikut ini. style="displayblock; text-aligncenter;" data-ad-layout="in-article" data-ad-format="fluid" data-ad-client="ca-pub-6307354426047998" data-ad-slot="8535325794">Proses berpikir yang ingin diukur oleh tes objektif yakni semua jenjang proses berpikir Tetapi lebih sempurna dipakai untuk mengukur proses berpikir Ingatan, pemahaman, dan penerapan. Sedangkan proses berpikir yang ingin diukur oleh tes uraian yakni untuk mengukur proses berpikir analisis, sintesis, dan bahan yang ditanyakan pada tes objektif sanggup menanyakan banyak bahan dalam satu waktu ujian sampel bahan lebih banyak. Sedangkan cakupan bahan yang ditanyakan pada tes uraian hanya sanggup menanyakan sedikit bahan sampel bahan lebih sedikit.Waktu penyusunan tes objektif memerlukan waktu cukup lama. Sedangkan waktu penyusunan tes uraian relatif Pertanyaan pada tes objektif relatif sukar. Sedangkan penyusunan Pertanyaan pada tes uraian relatif lebih gampang bila dibandingkan dengan tes hasil tes objektif sanggup diolah dengan cepat. Sedangkan pengolahan hasil tes uraian adanya unsur subjektivitas dalam tes objektifSekarang mari kita bahas mengenai keunggulan tes objektif sempurna dipakai untuk mengukur proses berpikir rendah hingga dengan sedang. Bukannya tes objektif tidak sanggup dipakai untuk mengukur proses berpikir tingkat tinggi menyerupai analisis, evaluasi, dan kreasi tetapi untuk menulis future soal yang menyerupai itu memerlukan keterampilan memakai tes objektif mata semua atau sebagian besar bahan yang telah diajarkan sanggup ditanyakan ketika dengan memakai tes objektif maka derma skor pada setiap siswa sanggup dilakukan dengan cepat sempurna dan konsisten lantaran tanggapan yang benar untuk setiap butir soal sudah terang dan pasti. Kita juga sanggup memakai kemudahan komputer untuk memproses hasil ujian sehingga kecepatan, ketepatan, dan kekonsistenan nya sanggup lebih tes objektif khususnya pilihan ganda, akan memungkinkan untuk dilakukan analisis butir soal. Dari hasil analisis butir soal maka akan sanggup diperoleh gosip perihal karakteristik setiap butir soal menyerupai tingkat kesukaran, daya beda, efektivitas pengecoh, serta kesukaran butir soal sanggup dikendalikan. Dengan memakai tes objektif khususnya pilihan ganda maka kita sanggup mengendalikan tingkat kesukaran butir soal hanya dengan mengubah homogenitas alternatif yang diperoleh dari tes objektif lebih kaya. Jika tes objektif di konstruksi dengan baik maka kita akan memperoleh gosip yang banyak dari Respon yang diberikan oleh siswa. Setiap respon siswa terhadap setiap alternatif tanggapan akan memperlihatkan gosip kepada kita perihal penguasaan kognitif siswa terhadap bahan yang diujikan. Dengan demikian kita sanggup mengetahui kemampuan dan kelemahan tes objektifDisamping memiliki keunggulan, tes objektif juga memiliki beberapa kelemahan yang perlu diperhatikan antara lainKebanyakan tes objektif hanya bisa mengukur proses berpikir rendah. Walaupun tujuan pembelajaran yang akan diukur sesungguhnya lebih tinggi dari sekedar ingatan atau pemahaman. Hal ini semata-mata bukan lantaran tes objektif tidak sanggup dipakai untuk mengukur proses berpikir yang lebih tinggi dari sekedar ingatan atau pemahaman Tetapi lebih disebabkan oleh penulis soal yang belum sanggup menulis tes objektif yang mengukur proses berpikir pertanyaan tes objektif yang baik lebih sukar daripada menciptakan pertanyaan tes uraian. Kesulitan dalam menciptakan tes objektif biasanya muncul di ketika menulis soal harus menciptakan alternatif tanggapan yang memenuhi syarat sebagai tes objektif yang baik, contohnya semua alternatif tanggapan harus homogen dan pengecoh menarik untuk dipilih. Oleh lantaran itu menciptakan tes obyektif yang baik memerlukan waktu yang anak sanggup terganggu oleh kemampuannya dalam membaca dan menerka. Jika tes objektif dibentuk dengan kurang baik Misalnya susunan Bahasanya kurang gampang dimengerti oleh anak, maka maksud butir soal tersebut akan sulit dipahami oleh siswa. Jika hal ini terjadi maka kesalahan siswa dalam menjawab butir soal sanggup terjadi bukan lantaran siswa tidak memahami bahan yang ditanyakan tetapi lantaran siswa mengalami kesukaran dalam memahami kalimat dalam butir soal. Disamping itu kemampuan siswa juga sanggup dipengaruhi lantaran adanya unsur tebakan. Hal ini akan terjadi apabila siswa merasa ragu atau kehabisan waktu untuk mengerjakan tidak sanggup mengorganisasikan idenya sendiri lantaran semua alternatif tanggapan untuk setiap pertanyaan sudah diberikan oleh penulis soal. Dalam hal ini siswa hanya sanggup mengingat hidup orang lain yaitu itu penulis akan adanya kelemahan yang ada pada tes objektif Maka sebagai seorang guru kita harus berupaya untuk meminimalkan kelemahan tersebut. Berbagai upaya yang sanggup ditempuh untuk meminimalkan kelemahan tes objektif antara lain sebagai untuk mengatasi supaya butir soal yang ditulis tidak cenderung mengukur proses berpikir rendah caranya yakni menciptakan soal harus selalu berorientasi pada kisi-kisi soal. Tulislah butir soal sesuai dengan tujuan pembelajaran yang akan untuk mengatasi lamanya waktu penulisan butir soal yakni dengan cara menguasai bahan yang baik dan latihan menciptakan soal yang terus-menerus maka Masalah ini tidak akan menjadi kendala lagi. Semua butir soal yang telah ditulis dan diujikan sebaiknya tidak dibuang tetapi terus dikumpulkan dalam suatu kumpulan butir untuk mengatasi supaya kemampuan siswa tidak terganggu oleh kemampuan membaca dan menerka, caranya yakni dengan menulis butir soal yang baik sesuai dengan kaidah penulisan butir soal objektif yang telah ditentukan. Sedangkan untuk mengatasi duduk perkara tebakan sanggup diatasi dengan memperbanyak jumlah alternatif tanggapan menjadi 4 atau 5. Dengan bertambahnya jumlah alternatif tanggapan maka kemungkinan menebak akan semakin tes objektif siswa tidak sanggup mengemukakan wangsit yang sendiri tetapi harus mengikuti wangsit orang lain dalam hal ini wangsit penulisan. Caranya yakni dengan memakai tes uraian dan objektif secara bergantian selama proses penilaian hasil tes uraianTepat dipakai untuk mengukur proses berpikir tinggi. Ini artinya kalau tujuan pembelajaran yakni mengajarkan proses berpikir tinggi maka untuk mengukurnya akan lebih sempurna bila memakai tes uraian. Tentu saja dengan aksesori pertimbangan bahwa jumlah siswa kita tidak terlalu banyak. Jika jumlah siswa kita terlalu banyak maka kita akan menghadapi kesulitan pada ketika menyidik hasil dipakai untuk mengukur hasil mencar ilmu yang kompleks yang tidak sanggup diukur dengan tes objektif. Dapatkah keterampilan menulis, kemampuan dalam menghasilkan, mengorganisasi dan mengekspresikan wangsit atau gagasan, serta kemampuan dalam menciptakan rancangan penelitian diukur dengan tes objektif? Inilah Salah satu keunggulan tes uraian yang tidak dimiliki oleh tes objektif. Jika kita memiliki tujuan pembelajaran yang menyerupai ini maka kita tidak sanggup mengukurnya dengan memakai tes objektif tetapi kita harus mengukurnya dengan memakai tes uraian walaupun jumlah siswanya yang dipakai untuk menulis satu set tes uraian untuk satu waktu ujian lebih cepat daripada waktu yang dipakai untuk menulis satu set tes gambar Sumber

Tesobjektif memiliki kelebihan dan kekurangan, antara lain adalah sebagai berikut: Kelebihan pada butir soal jawaban singkat adalah sangat mudah menyusunnya, karena secara relatif biasanya mengukur hasil belajar yang sederhana.

4. Tes Objektif Objective Test a. Pengertian Tes Objektif Tes objektif adalah salah satu jenis tes hasil belajar yang terdiri dari butir-butir soal yang dapat dijawab oleh testee dengan jalan memilih salah satu atau lebih diantara beberapa kemungkinan jawaban yang telah dipasangkan pada masing-masing item atau dengan menuliskan jawabannya berupa kata- kata atau simbol tertentu pada tempat yang telah disediakan untuk masing- masing butir item yang bersangkutan. Anas sudjiono, 1995 106. Menurut Suke Silverius 1991 54 yang dimaksud dengan tes objektiftes pilihan adalah tes yang jawaban pertanyaannya dipilih dari kemungkinan- kemungkinan jawaban yang telah disediakan. b. Kebaikan dan Kelemahan tes Objektif Suharsimi Arikunto 2001 164-165 mengemukakan beberapa kebaikan dan kelemahan tes objektif. Kebaikan-kebaikannnya 1. Mengandung lebih banyak segi-segi yang positif, misalnya lebih representatif mewakili isi dan luas bahan, lebih objektif, dapat dihindari campur tangannya unsur-unsur subjektif baik dari segi siswa maupun segi guru yang memeriksa. 2. Lebih mudah dan cepat cara memeriksanya karena dapat menggunakan kunci tes bahkan alat-alat hasil kemajuan teknologi. 3. Pemeriksaannya dapat diserahkan orang lain. 4. Dalam pemeriksaan tidak ada unsur subjektif yang mempengaruhi. Kelemahan-kelemahannya 1. Persiapan untuk menyusunnya jauh lebih sulit dari pada tes esai karena soalnya banyak dan harus teliti untuk menghindari kelemahan-kelemahan yang lain. 2. Soal-soalnya cenderung untuk mengungkapkan ingatan dan daya pengenalan kembali saja, dan sukar untuk mengukur proses mental yang tinggi. 3. Banyak kesempatan untuk main untung-untungan. 4. “Kerja sama” antar siswa pada waktu mengerjakan soal tes lebih terbuka. Sedangkan menurut Suke Silverius 1991 67-69 tes objektif juga memiliki kebaikan dan kelemahan. Kebaikannya 1. Dapat digunakan untuk mengukur semua jenjang kemampuan berpikir dalam ranah kognitif. 2. Memperkecil kemungkinan menebak benar kunci jawaban. 3. Dapat dibuat menjadi banyak ragamvariasi bentuk. 4. Jawabannya tidak harus mutlak benar, tetapi dapat berupa jawaban yang paling benar, atau dapat pula mengandung beberapa jawaban yang semuanya benar. 5. Dapat digunakan pada semua jenjang sekolah dan kelas. 6. Dapat diskor dengan sangat objektif. 7. Dapat diskor dengan mudah dan cepat. 8. Ruang lingkup bahan yang ditanyakan sangat luas. Kelemahannya 1. Pokok soal tidak cukup jelas sehingga terdapat kemungkinan ada lebih dari satu jawaban yang benar. 2. Kadang-kadang jawaban soal dapat diketahui siswa meskipun belum diajarkan karena adanya petunjuk jawaban yang benar, atau karena butir soal itu mengukur sikap dan bukan mengukur pengetahuan. 3. Sampai suatu tingkat tertentu, keberhasilan atas suatu jawaban dapat diperoleh melalui tebakan. 4. Sulit membuat pengecoh distractor yang berfungsi, yakni yang mempunyai peluang cukup besar untuk dipilih oleh siswa. 5. Membutuhkan waktu yang lama untuk menulis soal-soalnya. 6. Siswa cenderung mengembangkan cara belajar terpisah-pisah menurut bunyi tiap soal. Dewasa ini tes objektif lebih sering digunakan untuk mengukur evaluasi belajar akhir tingkat nasional seperti Ujian Akhir Nasional UAN, ujian masuk Perguruan Tinggi, dll. David Nicol 2007 55 dalam penelitiannya menyatakan Multiple-choice questions are being increasingly used in higher education as a means of supplementing or even replacing current assessment practices. The growth in this method of assessment has been driven by wider changes in the higher education environment such as the growing numbers of students, reduced resources, modularisation and the increased availability of computer networks. Arti pernyataan tersebut kurang lebih adalah bahwa Pertanyaan pilihan ganda akan semakin digunakan dalam pendidikan yang lebih tinggi sebagai alat penilaian saat ini atau bahkan menggantikan penilaian praktek. Pertumbuhan dalam metode penilaian ini telah didorong oleh perubahan yang lebih luas di lingkungan pendidikan yang lebih tinggi seperti pertumbuhan jumlah siswa, pengurangan sumber daya, pemakaian modul dan peningkatan ketersediaan jaringan komputer. c. Kaidah Penyusunan Tes Objektif
Psikotesadalah penggunaan tes untuk menilai kemampuan, permasalahan, dan perilaku psikologis seseorang untuk membuat prediksi tentang kelebihan dan kekurangan individu. Psikotes Online sangat efektif digunakan dalam proses rekrutmen dan seleksi perusahaan. Psikotes Online memiliki beberapa kelebihan sendiri, yaitu untuk mempersingkat waktu dan meningkatkan efektivitas biaya. Berikut adalah

Salah satu konsep Psikologi yang paling dikenal oleh masyarakat pada umumnya mungkin adalah tes kepribadian. Pasalnya, itulah yang dikenal orang-orang ketika ingin berpartisipasi dalam proses-proses penting dalam hidupnya. Dari masuk SMA, kuliah, mencari kerja, masuk organisasi, bahkan ketika ingin menikah! Tujuannya baik, dan kebanyakan ingin menguji kecocokan pola pikir dan emosional individu dengan tujuan tertentu. Namun, tahukah kamu kalau tes kepribadian memiliki banyak tipe? Tidak melulu hanya tes melengkapi gambar dalam 8 kotak. Berbeda tes, berbeda pula tujuannya. Berbeda pula kelebihan dan kekurangannya. Artikel kali ini akan menjelaskan beberapa diantaranya agar kamu lebih mengenal tes-tes kepribadian ini. Yuk, simak! Itulah beberapa tes kepribadian yang cukup populer di kalangan praktisi Psikologi maupun non-Psikologi. Setiap tes tidak bersifat universal, dan umumnya cocok untuk mengukur hal yang spesifik saja. Kelebihannya memang bisa membantu orang lain dan individu sendiri untuk lebih mengenal dirinya, terutama aspek yang tersembunyi dan tidak disadari. Sehingga, memudahkan pendekatan untuk permasalahan dan pengembangan diri. Di lain sisi, disarankan untuk tidak secara absolut merasa tes kepribadian mampu merepresentasikan diri kamu secara akurat. Tes bersifat prediktif, artinya hanya bisa memprediksi dengan tingkat akurasi tertentu tidak 100%. Apalagi bila tes tersebut disalahgunakan tanpa supervisi Psikolog ketika mengadministrasikan atau mendiagnosanya. Jangan percaya juga dengan berbagai buku sejenis “lulus psikotes/tes kepribadian masuk perusahaan/menjadi PNS”. Karena, logikanya adalah, kepribadian bukan ujian kecerdasan dan keterampilan. Tidak ada yang benar dan salah. Sehingga, tidak ada jalan pintas. Banyak tipe kepribadian yang modern sudah dilengkapi kemampuan mendeteksi inkonsistensi dan percobaan pemalsuan. Terakhir, prioritaskan dirimu pada pengalaman, kemampuan, dan intelegensi ketika mencari kerja yang lebih penting untuk kehidupan pekerjaan, kampus, dan keluarga. Justru cara mengetahui kepribadian pola pikir, interaksi, dan berperilaku secara sadar maupun tidak diri sendiri ataupun orang lain secara akurat dan cara menghadapinya butuh waktu. Waktu untuk berinteraksi, mengobservasi, dan yang paling penting, memahami–baik itu terjadi di ruangan psikolog maupun di sebuah kafe yang santai.

Karakteristikutama evaluasi kuantitatif adalah menyediakan ukuran yang objektif. Artinya, jika orang lain melakukan proses pengukuran yang sama lagi, maka hasil yang diperoleh harus sama, berbeda dengan yang terjadi dalam evaluasi kualitatif. Untuk mencapai tujuan ini, dalam proses evaluasi kuantitatif alat numerik digunakan, yang mengamati
0% found this document useful 0 votes1K views10 pagesDescriptionpenjelasan tes objektifOriginal Title5. Kelebihan-kekurangan Tes TulisCopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsPPTX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 0 votes1K views10 pagesKelebihan-Kekurangan Tes TulisOriginal Title5. Kelebihan-kekurangan Tes TulisJump to Page You are on page 1of 10 You're Reading a Free Preview Pages 5 to 9 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.
BKelemahan dan Kelebihan Tes Objektif Kunandar (2007 ), lebih rinci mengurai beberapa kelemahan dan kelebihan tes objektif . Kelemahannya adalah sebagai berikut: 1. Pada umumnya soal tes objektif hanya tepat digunakan untuk menilai kemampuan mengingat kembali, mengenal kembali, mengasosiasikan antar dua hal, memahami hubungan dan
100% found this document useful 1 vote2K views6 pagesDescriptionpenjelasan singkatCopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsRTF, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?100% found this document useful 1 vote2K views6 pagesKelebihan Dan Kekurangan Tes Berbentuk Objektif Dan Esai Type 1Jump to Page You are on page 1of 6 You're Reading a Free Preview Pages 4 to 5 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.
Adapunkelemahan alat tes Binet: Aspek yang diukur dalam tes yang berbasis teori Binet itu terlalu umum. Tidak dapat mengukur kemampuan kreatif. Hanya ada satu skor IQ untuk menunjukkan kompleksitas fungsi kognitif. Terlalu menekankan pada tes verbal dan memori. Bahwa kecerdasan ditentukan secara lahir dan tidak dapat diubah, hasil penelitian 100% found this document useful 2 votes4K views8 pagesCopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsDOCX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?100% found this document useful 2 votes4K views8 pagesKeunggulan Dan Kelemahan TesJump to Page You are on page 1of 8 You're Reading a Free Preview Pages 5 to 7 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime. 7UEtIT. 286 462 42 164 303 418 184 0 256

kelebihan dan kekurangan tes objektif